Presepsi
Konbawa
minna-san :)
Jam
dua pagi kurang sedikit. Aku masih terjaga, menyempatkan diri untuk menulis
barang sepintas. Tadi aku sudah tidur,
terus bangun lagi tepat jam 00.00, ini serius, tapi It feels nothing.
Kegiatan
diluar jam sekolah akhir-akhir ini
menyita waktuku tanpa tanggung-tanggung. Tapi aku senang kok, bisa menyalurkan
energiku untuk hal-hal yang postif, meski aku harus melepas seragamku jam tujuh
atau delapan malam; tak masalah.
Cukup
ya basa-basinya sebagai prolog saja.
Katanya,
manusia diciptakan Tuhan beraneka ragam, kalau gitu, pasti ada kan diantara
manusia-manusia itu yang perasaannya begitu halus, sangat sensitif karena terlalu
peka, atau terlalu pemikir lebih tepatnya, ya kan? Apakah manusiawi menyalahkan
sesuatu yang bahkan tidak bisa dipilih oleh manusia?
Katanya,
kesempurnaan hanya milik Tuhan, kalau gitu wajar kan kalau manusia tidak
sempurna? Tapi saking perfeksionisnya, yang punya banyak kekurangan sana-sini dianggap
tidak wajar, padahal dari sana mereka belajar memperbaiki kualitas diri, tapi--siapa yang peduli? Asal terlihat bagus, tanpa melihat
isinya, akan selalu dipuja-puja semua orang. Logika manusia memang terlalu
dangkal.
Bersyukur.
Hanya itu satu-satunya jalan untuk menikmati pahit manisya obrolan orang-orang
sekitar. Aku tahu kok, selalu ada kejutan dibalik misteriusnya segala ciptaan
Tuhan. Nggak usah pakai teori yang berbelit belit, percuma saja nggak akan mempan,
karena Tuhan berada diatas segalanya.
Jadi, maaf kalau kamu selalu kesal dengan kekuranganku. Aku tahu seharusnya aku bisa memperbaiki diri. Tapi sambil belajar, bukankah akan lebih baik kalau kamu selalu disisiku, bersiap menopangku ketika aku terjatuh dan bukannya malah meninggalkanku sendiri, please?
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 comments:
Posting Komentar
Drop your coment here! :)