“Kamu seharusnya bahagia, Gi, tanpa harus berpura-pura.” sorotnya memaku teduh.
“Kamu tidak mengerti, Ren. Tidak akan.” aku menggeleng.
“Jika ia memilih untuk pergi dan memulai kehidupannya, seharusnya kamu tak perlu merisaukan apapun.” Ia sangat yakin mengatakannya, tubuhnya menegak, ia memajukan posisi duduknya menghimpit meja diantara kami.
“Nenekmu dan kamu takkan pernah tersakiti lagi.” ia menambahkan.
Aku menatapnya. Tak percaya atas apa yang barusan ia katakan, “Bagaimana denganmu? Pernahkah kamu benar-benar bahagia?”
“Orang tuaku memang tidak sempurna, tapi aku tahu mereka tidak pernah berhenti berusaha. Itulah bedanya. Saat Ibu tahu Ayah punya wanita lain, ia seolah merahasiakannya. Lalu pada suatu hari, Ayah bertekuk lutut padanya dan berjanji tidak akan pernah menemuinya lagi. Ibuku percaya. Lantas mereka mulai lagi dari awal. Aku bahagia karena aku tahu, aku tidak akan menjadi seperti Ayahku.”
Cangkir Machiatto mulai mendingin, membuat ‘latte art’ didalamnya seolah membeku, “Dengar Gi, Ibumu mungkin menyerah, tapi kamu tidak boleh kalah dan pasrah. Kamu harus tetap berjuang. Kamu punya bahagia yang selalu bisa kamu ciptakan, kapanpun.”
Pengunjung kedai makan makin menipis, pramusaji nampak menyemprot lantas mengelap cairan pembersih ke meja-meja. Tempat ini akan segera tutup.
“Tahu tidak, Ren? Kupikir tidak ada seorangpun yang mau berteman dengan wanita yang membenci ibunya sendiri.”
“Kamu tidak membencinya Gi, kamu hanya belum mencintainya. Tidak semua orang tahu masa lalumu. Tidak semua orang berhak untuk kamu ceritakan. Aku bersyukur menjadi satu diantara sekian.”
“Tidak. Kamu satu-satunya.”
Ia tersenyum jahil, “Ya, ya, ya. Aku sudah tahu itu. Memang sulit menemukan teman seganteng sekaligus sehebat aku. Hahaha.”
Aku tertawa. Kali ini percaya, bahwa memang ada orang-orang yang diciptakan untuk menerimamu. Tanpa mengharap apa-apa. Tanpa perlu membuatmu jadi siapa-siapa.
Ah Ren, seandainya waktu berputar sekali lagi, tidakkah takdir akan berpihak padaku? Dan bukannya gadis pilihan ibumu itu?
“Kamu tidak mengerti, Ren. Tidak akan.” aku menggeleng.
“Nenekmu dan kamu takkan pernah tersakiti lagi.” ia menambahkan.
Aku menatapnya. Tak percaya atas apa yang barusan ia katakan, “Bagaimana denganmu? Pernahkah kamu benar-benar bahagia?”
“Orang tuaku memang tidak sempurna, tapi aku tahu mereka tidak pernah berhenti berusaha. Itulah bedanya. Saat Ibu tahu Ayah punya wanita lain, ia seolah merahasiakannya. Lalu pada suatu hari, Ayah bertekuk lutut padanya dan berjanji tidak akan pernah menemuinya lagi. Ibuku percaya. Lantas mereka mulai lagi dari awal. Aku bahagia karena aku tahu, aku tidak akan menjadi seperti Ayahku.”
Cangkir Machiatto mulai mendingin, membuat ‘latte art’ didalamnya seolah membeku, “Dengar Gi, Ibumu mungkin menyerah, tapi kamu tidak boleh kalah dan pasrah. Kamu harus tetap berjuang. Kamu punya bahagia yang selalu bisa kamu ciptakan, kapanpun.”
Pengunjung kedai makan makin menipis, pramusaji nampak menyemprot lantas mengelap cairan pembersih ke meja-meja. Tempat ini akan segera tutup.
“Tahu tidak, Ren? Kupikir tidak ada seorangpun yang mau berteman dengan wanita yang membenci ibunya sendiri.”
“Kamu tidak membencinya Gi, kamu hanya belum mencintainya. Tidak semua orang tahu masa lalumu. Tidak semua orang berhak untuk kamu ceritakan. Aku bersyukur menjadi satu diantara sekian.”
“Tidak. Kamu satu-satunya.”
Ia tersenyum jahil, “Ya, ya, ya. Aku sudah tahu itu. Memang sulit menemukan teman seganteng sekaligus sehebat aku. Hahaha.”
Aku tertawa. Kali ini percaya, bahwa memang ada orang-orang yang diciptakan untuk menerimamu. Tanpa mengharap apa-apa. Tanpa perlu membuatmu jadi siapa-siapa.
Ah Ren, seandainya waktu berputar sekali lagi, tidakkah takdir akan berpihak padaku? Dan bukannya gadis pilihan ibumu itu?
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 comments:
Posting Komentar
Drop your coment here! :)