Selalu Mewah Dalam Kesederhanaan; Sapardi Djoko Damono

orang-orang boleh berselisih atas perlu atau tidaknya memiliki angan-angan jauh kedepan. tapi yang kutahu, sebagian besar angan adalah ingin yang dapat mewujud kenyataan.

bagiku, tidak masalah bila anganmu hari ini berbeda dengan puluhan purnama ke belakang. tidak mengapa memperbaharui angan, tanpa tapi, tanpa bila.

pun mewujudkannya atau tidak itu sepenuhnya kehendakmu. mau berangan tapi tidak segera beranjak dan tak berhasil juga pilihanmu. meskipun kadang berdiri dan berpeluh deras juga belum tentu cerah juga. bagiku, yang terpenting bukan terletak pada angannya, tapi bagaimana upayamu untuk terus berjuang mewujudkan hal-hal yang ingin diperjuangkan.

sekali lagi, kepergian seseorang yang semasa hidupnya membawa banyak kebaikan, takkan meninggalkan selain kebaikan pula. meski angan dan jasad telah tiada, energi mimpi yang ditimbulkan dari keteguhannya semasa hidup mampu mengaliri jasad-jasad hidup yang lain.

Sapardi Djoko Damono misalnya. aku memang mengenalnya cuma lewat narasi puitiknya soal cinta. bagiku, karya SDD selalu sederhana namun terasa mewah. membahagiakan bagi siapa saja yang tak pernah bisa membeli cinta.

SDD agaknya adalah pengejahwantahan seorang sastrawan yang tanpa perlu sertifikat pengabdian, konsistensinya di dunia literasi selama lebih dari setengah abad membungkam siapa saja yang hari ini mengaku paling literalis, tapi minim karya dan miskin konsistensi.

ah, memang selalu demikian narasi kesetiaan."bahkan sampai mati pun engkau tetap kucinta."

terima kasih telah menghadirkan kesetiaan yang indah Pak, Eyang, Ayah, Kakek, Sapardi, semoga karya-karyamu yang telah banyak membuat orang merenung bisa jadi modal segala kebaikan di hari akhir kelak.