Sekalipun mendengar aku takkan paham
pada perbincangan yang dilontarkan senyap.
Hanya komunitas itu-itu saja
bercakap lepas pada melodi angin.
Ingin bergabung pada ekosistem itu
tetapi determinasi apa yang membuatku diterima
harmoni saja aku tak dapat merasa.
Pada permulaan, sesungguhnya kita dalam bioma setara
berinteraksi membangun sarang
mengakar menembus tanah
menjulang menembus angkasa
saling menopang bahu dan meranting
meskipun berebut makanan adalah
hal yang lumrah dilakukan bersama.
Ketika waktu mulai berotasi,
ada bisik menjalar ke telinga
ada kata menusuk dinding hati
ada keramahan yang tak nyata
yang tak mampu diutarakan kepada sang pemilik nama.
Sayap patah sudah direngkuh rayuan angin.
Atmosifir berubah, yang kau cari setiap pagi
hanya kumbang dengan sayap terindah.
Padahal kita ada dalam satu sangkar
tetapi aku laksana tak berdaya mengepakkan sayap.
Bukan seperti ini, dibuang dalam kasta seleksi alam.
Yang hanya mau bergabung jika dalam satu tuntutan.
Yang hanya diteriakkan namanya ketika ingin meminta.
Yang diasingkan tetapi masih mau menaruh peduli.
Aku ingin kembali seperti dulu, tidak ada kontravensi, dan interaksi
sosial disosiatif apalah itu yang dipaparkan sosiologi. Tertawa bersama, bukan
ditertawakan. Berbincang bersama, bukan diperbincangkan. Melangkah bersama,
bukan ditinggalkan. Jika ada yang butuh uluranku, aku selalu ada untuk kalian,
karena hanya itu yang bisa kulakukan, karena hanya saat itu aku dianggap.
Benarkan?
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 comments:
Posting Komentar
Drop your coment here! :)