Seharusnya, aku lebih paham sekarang. Mengapa ketika kuterbangkan biji kemudian kau
tanam, kau tak pernah mengajukan asal muasalnya. Hanya diam dan menerima.
Aku tahu sekarang,
bahwa tumbuhan yang dirawat selama bertahun-tahun akan berbunga lebih
banyak bila dirawat dan pupuk setiap harinya. Memang ada kalanya
ketika musim berganti, beberapa bunga berjatuhan dan layu kemudian.
Lalu frase mana lagi
yang perlu dijabarkan dengan diksi agar membuatku mengangguk paham? Filosofi lagi? Ah tidak, aku sudah muak
dengan kata yang terbuang percuma, tidak ada aksi, tidak ada bukti. Setujukah
kau denganku? Tidakkah kau paham bahwa rimbun pepohonan mengawasimu dan
bercerita kepadaku lewat melodi hantaran angin? Menceritakan tentangmu yang
selalu setia pada tanaman itu meskipun ia tak dapat berbicara kepadamu; ada
aksi, seakan tak ada reaksi.
Lalu, wajarkah bila
muncul praduga? Atau inikah kekaguman dalam diam? Yang jelas, meski kau tak
menaruh peduli pada awan bentuk teropong bundar yang mengintai punggungmu
setiap waktu, ada sesuatu dibalik sana, menunggui kuncupmu mekar meski ia tak
pernah mengaku padamu. Meski ia simpan sendiri percikan mentari yang kadang
membakar ubunnya. Yang ia tahu, kau akan tetap setia menjaga tanamanmu walau
entah pada musim apa bunga itu akan kau petik. Inilah yang disebut-sebut keikhlasan? Kau ikhlas merawat tanamanmu dan aku ikhlas megagumimu...
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 comments:
Posting Komentar
Drop your coment here! :)