Cuaca sepertinya lebih baik dari beberapa pekan silam. Baik bagi tunas yang akan memerdekakan kuncup sebentar lagi. Namun, sama sekali tidak buatku. Aku sama sekali tidak keberatan jika hujan adalah sekumpulan air yang tiba-tiba bertandang ke bumi. Namun sayangnya, ia tidak hanya membawa kawannya, tapi juga menguapkan berjuta megaliter kenangan pada tangki besar dalam relung jiwa tiap manusia.
Desember memperpanjang jangkauan magisnya, menjebak manusia kalangkabut sepertiku dibawah rinai panjang tak berjeda. Membuat berbagai perasaan tumpah bersama rintik yang jatuh. Lalu menguap begitu saja.
Meskipun aku tidak mau dikatai cemen karena tidak mampu menyelamatkan tangki-tangki itu agar tidak menguap, setidaknya aku masih bisa tampak baik-baik saja untuk sementara waktu.
Hanya butuh medium untuk menumpahkan isi tangki agar tidak semuanya menguap ke udara dan menyebabkan polusi perasaan.
Apasih, Cik.
Intinya, aku akan lebih banyak bercerita pada bulan-bulan hujan ini. Barangkali, dalam sehari tumpukan kekalutan ini berubah menjadi berderet-deret post dalam jendela Blog-yang-barangkali-kamu-terbawa-kesini-akibat-salah-pencet-tweetku-yang-tidak-penting.
Atau kamu berminat untuk jadi temanku bercerita kalau-kalau aku butuh sebuah tempat untuk kumintai respon balik?
ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 comments:
Posting Komentar
Drop your coment here! :)