Saya pikir
seseorang yang telah terluka, dapat mengambil pelajaran berharga
dari lukanya. Saya kira orang, yang tahu rasanya sakit, takkan pernah membagi
rasa sakit yang sama pada sekitarnya. Dugaan saya, kalau mengerti bagaimana rasanya
dipermainkan lantas ditinggalkan, pasti akan menyayangi lantas menjaga. Atau
ternyata saya salah pikir?
Saya mengerti, dari awal ia memang tak ada maksud untuk menetap sama sekali. Tapi tiada mengira
bahwa pergi dan singgah cuma soal hati yang berganti. Tak bermaksud tinggal dan
meninggalkan siapapun seorang diri.
Namun belakangan, segalanya terasa berbeda kala ada seseorang yang pernah basah kuyup oleh rasa sakit masa lalu, menepi dan mencari tumpangan pada sebuah rumah yang tidak berniat ia tinggali. Lantas, pergi begitu saja kala hujan reda meski tak ada pelangi. Mengelegi bersama awan mendung menuju keesokan pagi. Mengobati luka, tapi meninggalkannya di tempat lain.
Sekarang saya maafkan, meski rasa percaya saya sudah menguap bersama rintik terakhir kala itu. Jangan diulangi, atau saya tidak segan-segan mengepalkan tinju di depan wajahmu.
Sekarang saya maafkan, meski rasa percaya saya sudah menguap bersama rintik terakhir kala itu. Jangan diulangi, atau saya tidak segan-segan mengepalkan tinju di depan wajahmu.
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 comments:
Posting Komentar
Drop your coment here! :)