Mengobrol


Obrolan tidak menyenangkan itu muara dari dua hal: kesulitan menuturkan, atau kesulitan mendengarkan.

Kadang, aku kesulitan di poin kedua, tapi lebih banyak terkendala di poin pertama.

Aku sering kalah dengan gestur orang yang mendengarku. Sekecil mereka tidak menatap mataku, atau ketika tidak benar-benar didengar. Kata orang, mungkin ini luka pengasuhan. 

Di kepalaku, menjadi penutur yang baik artinya bercerita dengan menarik. Itu sulit sekali. Padahal nggak mesti begitu. 

Aku masih belajar bertutur, sambil terus mencari orang tulus yang benar-benar ingin mendengar. Karena di masa ini, aku tidak terlalu punya banyak energi untuk berbagi.

Bagiku juga, mendengar secara aktif bukan cuma soal pasang telinga dan memikirkan respon, atau malah tidak merespon sama sekali. Namun aku sering melakukannya, terutama saat tidak punya energi untuk “mendengar”. Tentu aku sangat sedih jika saat itu terjadi.

Menjadi pendengar aktif berarti mencoba mencari tahu apa sebenarnya yang sedang ingin disampaikan penutur. Awalnya sulit. Lama-lama otomatis. Kalau mau belajar. Begitu kata orang-orang.

Kalau dipikir-pikir, bisa mengobrol dengan baik itu privilege, karena energi kedua belah pihak yang seimbang; setara. 

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Posting Komentar

Drop your coment here! :)