Nenekku, Duniaku

Nenekku enggan memasukan suapanku ke mulutnya. Barangkali ia tidak ingin merepotkan. Kalau-kalau akhirnya suapan itu ditelan -dan terlalu cepat diproses dalam perut- harus ada yang memapahnya berjalan menuju kamar mandi. Atau tersungkur tak berdaya, karena berdiri pun tidak stabil. Namun, tidak semua mengerti alasan tersebut. Ibuku meneriaki nenekku, seakan jika nenekku tidak mau makan dan jatuh sakit, dirinya tidak bisa bekerja -karena harus menunggui-. Oh tuhan, jika aku diberi kesempatan, tak perlulah aku mengejar gelar setinggi langit, jika untuk memenuhi kebutuhan dasar saja nenekku tidak merasa bebas. Aku tidak ingin tumbuh besar. Aku ingin selalu menjadi anak kecil kurus yang sulit makan, dibandingkan nenekku menjadi kurus dan sakit. Biar aku saja. Duniaku hancur kalau kulihat nenekku bersedih. Apakah ketika kita sudah menjadi dewasa dan memiliki sesuatu yang baru, yang lebih berharga, kita akan meninggalkan milik kita yang paling berharga? Apakah nantinya jika aku sudah punya banyak pilihan, aku juga akan memalingkan muka kepada ibuku? Barangkali lukaku tidak akan sembuh, tapi biarlah itu jadi urusanku. Aku selalu ingin menjadi aman untuk yang butuh. Semoga aku selalu diberi mampu untuk membuat orang lain merasa bebas melakukan apa saja. Duniaku, tolong bertahan sedikit lagi, selama-lamanya, temani aku di dunia lebig lama.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Posting Komentar

Drop your coment here! :)