Terkadang aku sering
bingung sendiri ketika seseorang menatapku dengan sinis. Aku mencoba berfikir
positif tentang orang tersebut. Mungkin memang tatapannya seperti itu. Ya,
awalnya aku memang berfikir demikian. Namun lama kelamaan ada yang mengangguku setiap
berpapasan dengannya. Suata kalimat bernada mengejek ia lontarkan dari mulutnya
kepadaku. Seperti biasa, awalnya aku memang berfikir positif, bahwa mungkin
saja yang dikatainya itu orang lain, bukan aku. Tapi hal itu terjadi bukan
hanya sekali dua kali, bahkan setiap kali bertemu denganku. Kata-katanya begitu
menyakitkan hati. Aku tidak percaya ada seorang laki-laki yang tega berucap
kasar kepada wanita. Aku benar-benar tidak habis fikir. Seberapa besarkah
kesalahanku padanya hingga ia tega menyakiti hati perempuan? Tidakkah ia
menyadari bahwa ibunya juga perempuan? Tegakah ia menyakiti hati ibunya
sendiri?
Sudahlah daripada aku
pusing memikirkan hal yang tidak penting, mending aku membuang jauh-jauh
pikiran itu dan kembali ke prinsip pertamaku, ‘Possitive thinking’. Aku
berterimakasih kepada orang yang membenciku. Karna ia begitu perhatian kepadaku
sampai mengerti keburukan yang bahkan tidak aku ketahui. Dibenci itu memang
tidak enak, tapi membenci itu lebih menyakitkan daripada dibenci.
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 comments:
Posting Komentar
Drop your coment here! :)