Kau Dan Bungamu


Aku menilik kembali bunga yang kau berikan waktu itu. Dalam vas ditemani sang bayu, terlihat mulai layu. Seperti pelupuk mata yang mulai sayu. Menunggumu mengulurkan bunga seperti senja itu.  Persis ketika tangan terulur, bibir membisu. Berucap pun tak mampu. Mungkin karena buncah yang terlalu. Kau tersenyum, membuatku tersipu.

Aku berkata bahwa selamanya kita akan berteman seperti ini, meski hati berkontradiksi. Sebetulnya, aku telah memberikan sebuah ruang dalam hati, hanya saja ingin menyimpannya rapat-rapat sendiri. Aku hanya sangsi jika mengharap lebih, kau akan melangkah pergi. Aku sangsi ketika kelak ada seseorang megisi relungmu, aku kehilangan arti. Biarlah egoisme ini menguasai, aku hanya ingin kita tetap seperti ini. 

Kalau kau pergi, siapa yang akan menemaniku menunggui hujan? Siapa yang akan menunjukkan betapa indahnya bunga-bunga itu ketika kau mulai berfilosofi? Siapa yang akan bercanda dengan nada seserius itu? 

Untuk saat ini, semua sudah menjadi cukup. Hanya dengan melihatmu tersenyum kepadaku, aku tidak punya alasan untuk berkata ‘tak sanggup’, bagaimanapun juga, jika bersamamu, semuanya terasa mungkin untuk kulalui, karena bersamamu semua mimpi itu menjadi hidup.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Posting Komentar

Drop your coment here! :)