Lentera Senja



Hari semakin petang kala kau torehkan kanvas itu dengan warna jingga, senada dengan pancaran dari atas sana. Kau mengatakan bahwa jingga adalah favoritmu, dan kemudian petang adalah saat yang paling kutunggu; saat-saat aku bisa memijak momentum bersamamu. Menyaksikan matahari pulang sambil ditemani senyumanmu cukup membuat petang selalu kurindu.

  
“Salah satu anugerah Tuhan yang paling kukagumi adalah langit, terutama langit senja, tentu saja. Aku lahir ketika sang Raja Siang akan mengakhiri takhtanya, itulah kenapa aku dinamakan Surya. Lukisanku tentang senja memang tak akan dapat menandingi aslinya”, ucapmu berfilosofi sambil tersenyum kepadaku.


Aku hanya mengangguk. Dan melihat senyumanmu, adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan untukku. Aku menambahkan dalam hati.


Aku takkan pernah bosan jika harus diminta menungguimu melukis seribu kanvas lagi, takkan jenuh jika dipaksa menemanimu menyaksikan perguliran senja, dan takkan pernah rela kehilangan simpul itu, simpul yang membuat senja terasa puluhan kali lebih cerah.

       
Bintang mengerjap dari atas sana ketika kita menapaki jalan kembali ke rumah. Rasanya, segelap apapun langit, selalu ada cahaya dari ufuk sana, dari simpul yang bagaikan lentera senja.

          Melihat tawamu mendengar senandungmu

          Terlihat jelas dimataku warna-warna indahmu

          Menatap langkahmu meratapi kisah hidupmu

          Terlihat jelas bahwa hatimu

          Anugerah terindah yang pernah kumiliki

          Sheila On 7 – Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Posting Komentar

Drop your coment here! :)