Monolog Pagi Hari

Aku bukan orang yang mudah menutupi rasa cemas dan kehilangan. Kalau kebetulan orang-orang menemukanku dalam keadaan riang gembira, pastilah itu karena aku sedang tidak merasakan keduanya. 

Aku berada dijajaran penganut keyakinan bahwa energi itu dapat ditularkan. Berada di antara banyak orang lantas bertukar vibrasi positif membuat energiku berlipat ganda. Rasa cemas, sedih, kehilangan, serta hal-hal yang tadinya membuat hari terasa kelabu, tiba-tiba lenyap entah kemana.

Namun pada saat-saat tertentu, ketika tetiba dadaku berdetak lebih kencang serta kepala mulai sedikit pening, aku memilih menepi. Undur diri dari keramaian, mencari tempat untuk menyendiri. Karena bagiku, dialog dengan diri sendiri merupakan proses yang penting untuk memahami gejala tak mengenakkan yang sering muncul tiba-tiba. Apabila sudah memahami penyebabnya, jalan keluar cuma soal denah lorong-lorong yang musti dilalui.

Aku berusaha sekuat tenaga untuk tidak menitikkan air mata duka di hadapan manusia. Biarlah rasa-rasa yang dijahwantahkan cairan mata itu sebabnya hanya di ketahui Ia, Sang Pemilik Hati. Aku hanya tidak ingin sensasi melegakan yang dirasakan saat mendapat pemakluman manusia membuat sujud-sujud panjang itu berkurang kesyahduannya.

Katanya, rasa sedih dan bahagia itu bukan merupakan suatu kontradiksi. Kadangkala, ia berjalan bersama, untuk membuatmu menyadari betul bahwa kamu adalah manusia dengan segudang pengharapan, dan tentu saja --

perasaan sentimentil.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Posting Komentar

Drop your coment here! :)