Hari ini, hanya dengan sebuah gawai dan segudang ide cemerlang (atau bahkan ide mainstream dengan pengikut jutaan) kamu bisa melakukan sebuah ledakan dengan radius jutaan kilometer. Ledakan tersebut tidak menimbulkan bunyi, "Duar!" seperti bom atau balon yang tiba-tiba meledak. Efek ledakan tidak akan terlihat, tidak akan mencemari sungai, apalagi mengepulkan asap di udara, efeknya bersifat tak kasat mata. Meski demikian, kamu akan tahu bahwa ledakan itu terjadi dampaknya ke seluruh penjuru dunia.

Uniknya, hari ini sebagian besar warga maya sibuk memoles dan mencitra diri sebaik mungkin di rumah-rumah mayanya, sedang sisanya (dan sangat sedikit sekali) mulai melepas topeng. Padahal, diseberang benua sana, moncong meriam membidik tanda merah di polesan-polesan setebal cat tembok itu. Beruntunglah wajah-wajah yang mulai nampak akibat topengnya tanggal, tidak terkena efek samping ledakan secara langsung.

Tetapi, yang harus dipahami, sosial media itu adalah medan tempur. Kamu sewaktu-waktu bisa jadi tentara yang menghalau kenaifan dan kebatilan dengan gagah berani, memberikan penyadaran bagi orang-orang tentang musuh nyata yang sedang dihadapi atau diwaktu lain, menjadi budak yang dicucuk hidungnya oleh sang majikan. Menjadi hamba gawai yang menuhankan popularitas. Sungguh bukan itu yang kita sedang tuju, bukan?

Meski belakangan slogan, "Yang belebihan itu tidak baik" sudah mulai ditinggalkan karena orang-orang tetiba membenak tanya baru seperti pertanyaan tidak mau mikir-"Bagaimana caranya?"- hanya ada satu cara untuk tidak jadi hamba gawai, yakni dengan bangun! Tangi! Selama ini kita sudah tertidur terlalu nyenyak, terbuai mimpi dan angan tercipta dari like dan followers yang banyak. Bangun artinya kamu sadar bahwa dunia yang kamu tinggali ini adalah senyata-nyata dunia tempatmu menghirup udara dan bertahan hidup (meski nggak tau sampai kapan, sih). 

Merdekalah orang-orang yang selalu bangun dn tidur pada waktunya, hidup senyata-nyatanya hidup. Dialog Dini Hari tidak pernah salah dalam mengeja sebuah frase,

"Hiduplah hari ini!"
[Dalam project #menulistiaphari]